Sabtu, 22 Mei 2010

Eps.9 Danjuga & Makaia dalam: "Redox-Sun"

Hujan baru saja berhenti, Makaia tiba-tiba punya ide untuk menggelar terpal di atas genting, dilapisi tikar dan walah! Ia bersama Danjuga bisa tiduran di sana, menikmati sore hari yang sejuk, memandangi langit mulai menjjingga saat matahari berhasil menampakkan dirinya lagi dari balik mega.

“Udaranya lagi England nih boss..”, ujar Makaia, Danjuga hanya nyengir sambil memejamkan mata.

“Bisa lupa gimana kacrutnya urusan kita di bawah sini kalo di atas asoy begini ya?”.

Danjuga tetap tidak merespon kata-kata Makaia.

“Oy.. you tidur you? Tolong diberi repon dong kawan you ini!”.
“Kalo gua ngomong..”, ucap Danjuga. “Pasti yang keluar urusan pengen ngejegal pendapatlu lagi Mak.. kenapa nggak kita nikmatin aja langit? Ya kalo lu mau ngomong terserah..”.

“Terlalu hening itu kadang bikin merinding tauk!”
“Makanya nikmatin pelan-pelan, masak lu nggak bisa denger musik senjanya sih? Sayup anak-anak kecil lagi pada kejar-kejaran, suara angin menghembus pepohonan, tunggu sebentar aja, deru pesawat bisa kedengeran lewat..”.

“Heheh.. asoy..”, Makaia tersenyum. “Ay contek lagi ah kata-kata you buat bikin lagu..”.

Danjuga menghisap rokoknya lalu ditiupkannya asap ke langit lalu.. “Nih, gua tambah awan lagi!”.

Makaia melihat Danjuga berakali-kali menghembus asap rokok ke langit, yang nampak menjadi awan halus dengan pergerakan cepat menabrak gugus mega sungguhan, di kepalanya ia lihat awan berikutnya yang dihembus Danjuga berwarna hitam, sesampainya di langit, awan hitam itu mengeluarkan petir menyambar-nyambar, selanjutnya, ia lihat matahari jingga keluar dari mulut Danjuga, bentuknya bulat sempurna. Dengan cepat matahari itu membelah kumpulan awan hitam berpetir, mencerahkan warna mereka, menimbulkan pelangi.

Makaia lalu mengangkat gelas air di sebelahnya, ia tangkap matahari jingga itu dengan gelas, dan di dalam air, matahari itu melarut mengeluarkan buih-buih.. shhhh!! Kini sumber warna jingga langit adalah gelas Makaia yang berisi air larutan matahari. Makaia meminumnya, sekujur tubuhnya kini bercahaya jingga.

Makaia kembali ke dunia nyata sembari tersenyum mengangkat gelas air.

“Cheers! Untuk semuanya!”.



…Terimakasih untuk Sundea dan Matahari, kawannya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar